contoh user id

contoh user id,hobicuan slot,contoh user id

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global

Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global

Kamis, 19 September 2024 – 17:36 WIB Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras GlobalFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPerum Bulog menggelar Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 di Bali pada 19-21 September. Foto: Kenny Kurnia Putra/jpnn.com

jpnn.com, BALI - Perum Bulog menggelar Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 di Bali 19-21 September. 

Acara itu digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan produksi beras yang saat ini menghadapi masalah besar.

Hadir dalam acara itu, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific, World Bank, Carolyn Turk, dan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan pangan Nasional, Rachmi Widiarini. 

Baca Juga:
  • Gandeng Bulog, PT GSI Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan

Dalam acara itu juga dilakukan diskusi panel yang menghadirkan Head of Rice Genetic Design and Validation Unit International Rice Research Institute (IRRI), Inez Slamet-Loedin, Assistant Programme FAO Ageng Setiawan, IRRI Regional Representative for Southeast Asia, Hasil Sembiring, dan Professor of Division of Natural Resource Economics, Kyoto University, Kei Kajisa.

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan BULOG, Sonya Mamoriska Harahap menjelaskan beras lebih dari sekadar tanaman pangan. 

“Ini adalah sumber kehidupan bagi lebih dari separuh populasi global dan pendorong utama stabilitas ekonomi di banyak wilayah,” kata Sonya saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 di Nusa Dua Bali, Kamis (19/9).

Baca Juga:
  • Dirut Bulog Sudah Dicopot, Jokowi Diharap Segera Pecat Kepala Bapanas

Dia juga menjelaskan tema konferensi kali ini adalah ketahanan, beradaptasi dengan tantangan global, secara langsung membahas isu-isu kritis seperti perubahan iklim, gangguan ekonomi, dan ketegangan geopolitik yang memperumit lanskap produksi dan distribusi beras yang sudah kompleks.

“Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekadar bertahan. Ini berarti berjuang di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi yang efektif yang dapat mempertahankan produksi beras di tengah tantangan global ini,” lanjutnya.

Previous article:zinédine zidane tim yang dilatih

Next article:kokitoto login