itu bola

  • 2024-10-07 01:52:07 Source:itu bola

    Browse(5656)

itu bola,cinta99 slot,itu bola

JPNN.com » Ekonomi » Makro » Menko Airlangga Ungkap Ekonomi Hijau Dapat Menstabilkan Perekonomian Hingga 2045

Menko Airlangga Ungkap Ekonomi Hijau Dapat Menstabilkan Perekonomian Hingga 2045

Kamis, 04 Juli 2024 – 17:25 WIB Menko Airlangga Ungkap Ekonomi Hijau Dapat Menstabilkan Perekonomian Hingga 2045Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan secara virtual pada pembukaan Green Economy Expo 2024 yang mengangkat tema 'Advancing Technology, Innovation, and Circularity' di Jakarta, Rabu (3/7). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,22 persen hingga 2045.

Hal itu dikemukakan Menko Airlangga saat menyampaikan sambutan secara virtual pada pembukaan Green Economy Expo 2024 yang mengangkat tema 'Advancing Technology, Innovation, and Circularity' di Jakarta, Rabu (3/7).

“Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan juga dapat mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO2-ekuivalen, dan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (4/7).

Baca Juga:
  • Menko Airlangga Sebut Hilirisasi Industri Kunci Jaga Resiliensi Ekonomi Nasional

Menko Airlangga juga menekankan ekonomi hijau juga menjadi penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju, dan keluar dari middle income trap.

Dia menyebutkan terdapat dua peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan ekonomi hijau.

Peluang pertama adalah transisi aktivitas ekonomi eksisting.

Baca Juga:
  • Deputi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi jadi Pj Gubernur Sumsel, Ini Pesan Menko Airlangga

Pada sektor energi, upaya transisi diarahkan melalui penerapan energi baru dan terbarukan, seperti energi surya, angin, hidro, dan biomassa.

“Juga tentunya pengurangan emisi karbon dari PLTU melalui kombinasi dr amonia dan Carbon Capture Storage (CCS). Selanjutnya, ekosistem EV atau e-mobility perlu terus didorong dan ini tentunya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca akibat pembakaran BBM,” ungkap Menko Airlangga.

Previous article:erek pasar

Next article:wifitoto rtp