linimasa tim nasional sepak bola belanda vs tim nasional sepak bola italia

linimasa tim nasional sepak bola belanda vs tim nasional sepak bola italia,no togel mangga,linimasa tim nasional sepak bola belanda vs tim nasional sepak bola italia

JPNN.com » Politik » Pemilihan Umum » Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting

Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting

Jumat, 17 Mei 2024 – 19:46 WIB Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket VotingFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIlustrasi warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilu dan Pilpres 2024. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti The Strategic Research and Consulting (TSRC), Erry Setiawan menyebutkan kompleksitas Pemilu 2024 memunculkan fenomena menguatnya split- ticket voting di Indonesia. 

TSRC sendiri melakukan penelitian di dua daerah pemilihan yakni Jawa Timur V dan DKI Jakarta III terkait fenomena tersebut.

Dia menjelaskan kekuatan politik yang terkanalisasi pada 3 (tiga) poros ini berlangsung sengit dan dinamis. 

Baca Juga:
  • Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah

Menurutnya, ada empat faktor yang dapat menjelaskan penyebab dari menguatnya split-ticket voting.

Pertama, ialah efek kontaminasi. Erry menjelaskan dari hasil riset TSRC di dua dapil itu memperlihatkan bahwa tidak linier-nya pemilih partai politik dan pemilih Pilpres disebabkan karena efek kontaminasi. 

"Setiap caleg di semua tingkatan pemilihan selalu mempertimbangkan aspek kontaminasi apabila mengampanyekan pasangan capres-cawapres yang diusung oleh partai politiknya," kata Erry saat launching hasil riset "Menguatnya Split-Ticket Voting dalam Pemilu 2024- Tinjauan Strategis dan Dinamika Pemilu 2024 di Daerah Pemilihan Jawa Timur V dan DKI Jakarta III” secara daring, Jumat (17/5).

Baca Juga:
  • Eks Ketua MK Menilai Irman Gusman Berhak Ikut PSU Pemilu DPD di Sumbar

Dia menjelaskan jika capres-cawapres tersebut unggul di daerah pemilihannya, caleg tersebut cenderung masif mengampanyekan dengan harapan mendapatkan efek kontaminasi positif pada perolehan suara.

"Namun sebaliknya, apabila capres-cawares tidak unggul, caleg cenderung menghindar," tuturnya.

Previous article:allahumma inni as aluka ilman

Next article:epik win138