angkasa189 login
-
2024-10-07 14:37:52 Source:angkasa189 login
Browse(1448)
angkasa189 login,result kingkong,angkasa189 login jpnn.com, KEBON JERUK - Polisi sudah mengantongi identitas penikam imam musala berinisial MS (71) di wilayah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (16/5) pagi. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengungkapkan bahwa pelaku hingga kini masih dalam pengejaran. "Identitas pelaku telah kita kantongi. Saat ini masih dalam pengejaran oleh anggota," kata Andri saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis. Andri juga membeberkan identitas pelaku. "Perkiraan umur di bawah 30 tahun sesuai keterangan saksi. Kulit sawo matang kehitaman. Tinggi sekitar 173 sentimeter (cm). Ada (memakai kalung)," kata Andri. Penikaman berakibat AS tewas walaupun sempat dilarikan ke rumah sakit. Penikaman terjadi tempat wudhu Mushala Uswatun Hasanah. "Pas waktu azan subuh kan kita langsung naik ke atas tuh (lantai atas mushala). Saya lagi salat sunnah dua rakaat, enggak lama Pak Ustaz teriak dua kali 'maling, maling'," kata seorang saksi di lokasi, Supriyadi pada Kamis (16/5). "Enggak lama jemaah pada turun (menuju tempat wudu) lihat si korbannya udah berdarah-darah," katanya. Supriyadi mengatakan bahwa korban ditusuk pada punggung bagian kanan.Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku Penusuk Imam Musala di Kebon Jeruk
Kamis, 23 Mei 2024 – 17:04 WIB Imam musala berinisial MS (71), korban penikaman hingga tewas di Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dibawa warga untuk diautopsi, Kamis (16/5/2024). (ANTARA/Risky Syukur)
Previous article:jadwal pertandingan all nasr
Next article:ligahoki22
Related reading
- ● el clasico nanti malam
- ● tim nasional sepak bola swiss pemain
- ● klasmen liga spain 2024
- ● idnhero
- ● livescore indonesia vs vietnam
- ● fulham f.c. vs crystal palace f.c. lineups
- ● asiatogel88 login link alternatif
- ● manzza73
- ● liga jepang 2 klasemen
- ● langit 69 server thailand
- ● usaha188 alternatif
- ● anekagame
- ● mpotop
- ● gapura bola
- ● klasemen liga polandia