panen55 slot

panen55 slot,nomor togel sepeda,panen55 slot

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Soal Zero ODOL, Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan Muatan

Soal Zero ODOL, Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan Muatan

Rabu, 03 Juli 2024 – 11:05 WIB Soal Zero ODOL, Asosiasi Produsen Pupuk Minta Toleransi Kelebihan MuatanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAsosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) mengakui tidak bisa menerapkan kebijakan Zero ODOL jika tidak diberikan toleransi kelebihan muatan sebesar lima persen. Foto: ANTARA/HO.

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) mengakui tidak bisa menerapkan kebijakan Zero Over Dimension Overload (ODOL) jika tidak diberikan toleransi kelebihan muatan sebesar lima persen.

Selain itu, kelas jalan non tol juga harus dinaikkan agar truk-truk yang mengangkut pupuk hingga ke lini IV atau kios pengecer di kecamatan dan desa-desa tidak mengalami kesulitan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) APPI, Achmad Tossin Sutawikara, mengutarakan saat ini PT Pupuk Indonesia (Persero) Grup, baru mengimplementasi ketentuan Zero ODOL ini di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Baca Juga:
  • Aptrindo Usul Muatan Sumbu Terberat Jalan Dinaikkan Sebelum Terapkan Zero ODOL

Namun, lanjutnya, penerapannya juga tidak bisa sepenuhnya Zero ODOL dan harus ada toleransinya sebesar lima persen.

“Kontrak jasa angkutan darat yang berlaku saat ini di daerah-daerah tersebut sudah menerapkan ketentuan Zero ODOL, tetapi dengan toleransi lima persen sesuai timeline yang ditetapkan Dirjen Hubdat,” katanya.

Sementara, untuk wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, menurut Tossin, saat ini dalam proses tender untuk periode kontrak baru per 1 Agustus 2024 dengan pemberlakukan ketentuan Zero ODOL toleransi lima persen.

Baca Juga:
  • Tertibkan Kendaraan ODOL, Kapolda Sumsel Tempatkan 9 Personel Polri di UPPKB Kertapati

Dia mengutarakan sulit untuk menerapkan kondisi truk yang benar-benar mengikuti Zero ODOL jika tidak ada toleransi. Hal itu berkaitan dengan faktor biayanya nanti yang pasti akan lebih mahal yang otomatis membuat naiknya harga pokok produksi atau HPP-nya.

“Kita akan negosiasikan bahwa kita bisa mengikuti Zero ODOL dengan toleransi lima persen saat rapat nanti dengan Kemenhub, Kementerian PUPR, dan Korlantas,” tukasnya.

Previous article:seribu mimpi 97

Next article:togel rambutan